BOGOR, - Keretakan pada jalan beton masih menjadi permasalahan paling umum yang sering terjadi pada saat pengerjaan konstruksi bangunan. Padahal masalah tersebut (keretakan pada beton) merupakan permasalahan serius yang harus di hindari. Seperti yang terjadi di Desa Leuwinutug Kec. Citeureup, Kab. Bogor.
Di mana Desa Leuwinutug merupakan salah satu desa yang menerima anggaran program Samisade sebesar Rp.1 Milyar melalui dua tahap, yaitu tahap I (40%) dan tahap II (60%). Untuk pelaksanaan nya Desa Lw.Nutug sudah rampung secara 100%. Namun sayang, anggaran yang cukup besar ini tidak diiringi dengan pelaksana dan hasil mutu yang bagus.
Diduga pekerjaan betonisasi yang dikerjakan secara swakelola masyarakat setempat ini tidak sesuai Juknis atau RAB dan tanpa pengawasan dari team ahli.
Menanggapi hal ini, Ketua LSM Garuda Poros Nusantara, Selamet Riyadi angkat bicara. Kepada awak media Selamet mengatakan, kondisi jalan beton di Desa Leuwinutug yang rusak jelas adanya kesalahan saat dari awal. Baik dari penggunaan material dan teknis pekerjaan.
“ Jelas ini pekerjaan tidak sesuai Juknis dan RAB. Anggaran dengan Rp.1 milyar yang di terima harus nya menghasilkan mutu infrastruktur yang bagus, agar bisa dinikmati dan dirasakan manfaat nya oleh warga, ” ujar nya usai meninjau lokasi, Selasa (24/8).
Selamet menambahkan, kondisi jalan beton yang baru seumur jagung selesai dan sekarang sudah terjadi keretakan (retak rambut) dipastikan tidak akan bertahan lama.
“ Saya akan bikin laporan ke pihak terkait baik itu Dinas PMD dan Inspektorat serta Kejaksaan masalah perihal ini. Saya juga akan surati Bupati Bogor terkait banyak nya pembangunan infrastruktur dari program Samisade di beberapa desa yang pekerjaan nya asal-asalan, termasuk di Desa Leuwinutug Kec. Citeureup, ” tegas nya.
Sementara Kades Leuwinutug, Deden Saepul Hamid saat di konfirmasi wartawan di kantor nya pada hari Rabu (25/8) pukul 12.00 WIB tidak berada di tempat.
Dari keterangan salah satu staf desa mengatakan, Kepala Desa lagi keluar. Sementara Sekdes rapat di kantor kecamatan.
“ Pak Kades keluar, kalau pak Sekdes lagi rapat di kecamatan. Staf-staf sudah pada pulang karena pelayanan kita sampai jam 12 lantaran PPKM, ” ujar dari salah seorang yang mengaku sebagai sopir ambulance desa.
Untuk diketahui, dalam juknis pekerjaan jalan beton PU dijelaskan, faktor penyebab terjadi nya keretan pada jalan beton umum nya disebabkan oleh praktik pekerjaan yang buruk, kesahan dalam rancangan.
Selain itu terjadi nya penyusutan beton yang disebabkan campuran adukan beton yang terhidrasi sehingga terjadi penguapan dan merubah volume beton dan menyebabkan keretakan.
(LUKY)